Thursday, July 22, 2010

Enak dan tidak enak

Enak dan tidak enak adalah hal yang relatif. Maksudnya, setiap orang pasti memiliki standar untuk menentukan apakah sesuatu enak atau tidak. Ngomong - ngomong, sebelum lebih jauh lagi, aku ingin memberi tahu bahwa postinganku ini tidak ada hubungannya dengan makanan sama sekali. Jadi buang jauh - jauh pikiran bahwa aku akan menuliskan sebuah resep, atau aku akan ngoceh merekomendasikan suatu masakan. Postinganku ini hanyalah ketikan asal - asalan hasil buah pikiran selama pacaran dengan sesama perempuan.
Nah, sampai sini, sudahkah bisa ditebak aku akan menyajikan apa?? Yup, tepat, dari judul dan intro yang kuberikan diawal, pasti sudah ada pemikiran bahwa aku akan membandingkan enak dan tidak enak pacaran dengan sesama perempuan versi ku. Dan tanpa berlama - lama, inilah dia Enak dan tidak enaknya perempuan yang pacaran dengan sesama perempuan.

Enaknya pacaran dengan sesama perempuan :
1. Mau ngapain juga, gak bakal takut hamil diluar nikah...hehehehe....
2. Kemana - mana bisa terus bareng, misalnya ke toilet, ke kamar pas, dan ketempat - tempat umum yang tidak bisa dimasuki berdua jika pacaran dengan laki - laki.
3. Masih berhubungan dengan point nomor 2, bisa berlama - lama ( dengan catatan dalam batas waktu yang tidak berlebihan !! ) dan tentunya bisa ngapa - ngapain ( misal ciuman, grepe - grepe atau ml kalo mau )di tempat tersebut tanpa dicurigai dan akhirnya digedor - gedor satpam dan masa yang bakal ngarak kita yang sudah standby diluar pintu.
4. Si dia cewek, pasti tau dong apa yang kita inginkan sebagai cewek?? ^_~
5. Selain sebagai pacar, si dia bisa jadi teman shopping yang sepadan. Dia gak akan cemberut bila kita berlama - lama belanja. Bayangkan saja, jika pergi belanja ke mall bersama laki - laki, belum ada 15 menit kita memilah baju, dia pasti sudah berkicau duluan.



Tidak enaknya pacaran dengan sesama perempuan :
1. Mau pacaran aja susah. Gak leluasa gandengan, pelukan karena takut diliatin orang dan dibilang lesbian ( loooh??? hehehehe...)
2. Punya jadwal menstruasi yang jika waktunya datang, akan merubahnya menjadi manusia menyebalkan.
3. Kalo waktunya konslet, pertengkaran jadi gak elite, pokoknya norak.
4. Pacaran ya mentok dipacaran aja. Gak bisa nuntut dinikahin, apalagi nuntut gono gini kalo cerai.
5. Sependiamnya seorang perempuan, tetaplah dia itu seorang perempuan yang sifat dasarnya cerewet.


BTW ada yang mau menambahkan lagi????

Tuesday, July 13, 2010

Hidup itu memang kejam, tapi....

Lihatlah sesuatu dari 2 sisi. Aku sangat menyukai kalimat tersebut. Dan sebisa mungkin, aku menerapkan kalimat tersebut dalam kehidupanku. Kenapa?? Ya karena biasanya orang - orang hanya memandang sesuatu dari salah satunya saja. Aku ingin semua menjadi berimbang. Tidak selamanya yang baik itu baik dan yang buruk itu buruk. Setuju??? hah..engga?? yowes, terserah anda, setuju atau tidak akan tetap aku lanjutkan..hehehehe...=)
Bagiku dan juga mungkin bagi kalian semua, hal yang paling gampang dilakukan adalah menjudge sesuatu, dan hal yang paling sulit dilakukan adalah mengerti. Kenapa aku bilang begitu?? Yah memang begitu adanya. Coba saja jika kalian disuruh menilai seseorang atau menilai suatu keadaan, tidak perlu waktu lama, hasilnya akan segera kalian dapatkan. Tetapi jika disuruh mengerti seseorang atau mengerti suatu keadaan, aku berani jamin, kalian pasti membutuhkan waktu yang relatif lebih lama daripada menjudge nya. Contoh gampangnya adalah diriku ini, diusia 4 tahun, papaku mengajariku belajar membaca, salah satu huruf saja, maka penggaris besi akan mendarat dijemariku. Masih kuingat dengan jelas, aku menangis, dan tentu saja aku membenci papa dan menjudge nya sebagai orang jahat saat itu juga. Tapi kebencianku itu perlahan terkikis oleh waktu dan rasa terima kasih. Diusia taman kanak - kanak, aku sudah pandai membaca, dikelaspun hanya aku yang paling lancar dalam membaca. Coba saja dulu papa tidak mengajariku dengan keras, mungkin aku akan sama dengan kedua adikku yang tumbuh dalam pengajaran mama yang tentu saja tidak akan tega "main kasar" terhadap buah hatinya, mereka berdua baru bisa membaca saat di sekolah dasar. Contoh yang kedua adalah mamaku, beliau dibesarkan oleh ibu tiri, memang, tidak semua ibu tiri itu kejam, tapi tahu sendirilah reputasi ibu tiri itu bagaimana dan seperti apa. Walau masa kecil mamaku tidak menyenangkan, karena waktu bermainnya lebih sering digunakan untuk mengerjakan "pekerjaan rumah" dari nenek, mama tidak membenci nenek, kalau dulu mungkin iya kata mama, mama membenci nenek, tapi sekarang beliau malah berterima kasih, karena berkat pengajarannya, mama bisa seperti sekarang, dan contoh yang ketiga dan terakhir adalah kekasihku. Berdasarkan cerita yang kuperoleh darinya, hidupnya dijalani dengan penuh keringat dan air mata. Aku sungguh senang ketika dia bercerita tentang kehidupannya dulu yang memerlukan banyak perjuangan. Bukan, aku bukannya senang mendengar dia menderita. Aku senang mendengarkannya bercerita, karena diakhir cerita dia selalu berkata ( yang intinya ) jika hidup tidaklah kejam, maka dia tidak akan menjadi dia yang sekarang, kejamnya hidup sebagai cambuk untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Eh iya, ngomong - ngomong, maksud dari postinganku yang ini apa yah???
** garuk - garuk kepala, berfikir keras**






**hanya ingin menyampaikan bahwa apa yang kita nilai baik, tidak selamanya baik, dan apa yang kita nilai buruk, tidak selamanya buruk, hidup itu kejam, karena memang sudah hukumnya begitu, tetapi dibalik kejamnya hidup, ada suatu pembelajaran bagi kita**


*sumber : pikiran yang lagi konslet

Sunday, July 11, 2010

VolunQueer Open Recruitment 2010

Hai semuanya..
Q! Film Festival 2010 sedang mencari volunteer untuk bekerja selama festival berlangsung, dari tanggal 24 September – 3 Oktober 2010.
Q film festival adalah festival film yang memutar film dengan isu LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender) dan Hak Asasi Manusia.
Bila anda berminat, silahkan mengirim email dengan mencantumkan:
nama + no ponsel + email + umur ke q.voluntcoor@gmail.com
Pendaftaran ditutup tanggal 31 Agustus 2010.
Terima kasih.
~Valentine~
Hi all...
The 9th Q! Film Festival is looking for volunteers, to work during the festival:
Sept 24th – Oct 3rd ’10. Q! Film Festival is a queer film festival that explores subjects that are related to gender and sexuality issues, including HIV-AIDS and human rights.
If you are interested to become a volunteer, send us an email with your name, cell phone number, email address and your age,
Before August 31st ‘10

Thank you.
~Valentine~

Sunday, July 4, 2010

Managing Your Time ( II )


Diluar prediksiku ternyata tulisan managing your time part II ini baru bisa ku tulis setelah beberapa hari lamanya dari postingan bagian I nya, ya aku harus mendahulukan beberapa pekerjaan kantor yang lagi njlimet bin kusyut, baiklah aku akan melanjutkannya….

………………………………………………………………………………………….

“You Must Plan Your Life!” Apa sih keuntungan menentukan tujuan hidup? ujar si trainer, adanya tujuan dapat memberikan makna bagi hidup kita, tujuan memudahkan hidup kita, tujuan membuat kita memiliki focus, dengan adanya tujuan maka hidup kita akan termotivasi.

Tujuan tentu saja tidak harus muluk, tidak harus yang idealis, tujuan tidak perlu cita-cita 10 tahun kedepan, yang jelas tujuan itu harus spesifik, dapat diukur dengan kemampuan, acheivable, berfokus terikat dengan waktu dan tentu saja tujuan itu harus realistis dengan kemampuan, jangan terlalu muluk dan mengada-ada.

Menurut sang trainer ada enam area tujuan yang biasanya ingin di raih menurut kebutuhan manusia yaitu, Karir/keuangan, sosial, mental, fisik, keluarga/percintaan dan kerohanian.


Dalam pembahasan kedua ini para peserta diberikan beberapa soal test yang mengarah pada gaya management waktu dari peserta training, setelah itu para peserta dibagikan buku gambar. Aku pikir akan ada tes menggambar….

“Baik saya sudah bagikan buku gambar pada kalian, coba gambarkan atau tuliskan sasaran yang ingin kalian capai dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun kedepan! Saya akan berikan batasan areanya yaitu Financial, Karir, Keluarga/Percintaan, Fisik dan Sosial”


Beberapa teman mulai kasak kusuk karena bingung akan menuliskan atau menggambarkan apa, beberapa kawan saling melempar guyonan.

Haduuuhhh aku pun mulai ikut bingung...... baiklah aku mencoba menuliskan satu persatu sasaran hidup dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun kedepan, mari kita sedikit mengkhayal….Financial, Karir, Fisik dan Sosial aku sudah tuliskan sasaran yang ingin kuraih, oh iya ada yang terlewat…Yup aku butuh sedikit waktu berfikir ketika harus menulis sasaran hidup pada area percintaan…dalam buku gambar itu aku hanya menulis “hmmmmmm………”


Hahaha aku takut buku gambar itu nanti dikumpulkan, gak mungkin kan ketika dikumpulkan dan nantinya dibacakan akan berbunyi seperti ini “ 1 tahun kedepan aku ingin punya pacar yang cantik, manis, sexy, sederhana dan setia” kalau dituliskan di A12T mungkin tidak akan menjadi masalah, tapi tapi tapi apa yang terjadi ketika itu dibacakan didepan para peserta training di kantor? Jadi aku putuskan hanya menulis hmmmmmmmm……..


Menurut sang trainer, ada baiknya jika tujuan hidup kita itu dituliskan di sebuah kertas atau apalah, seperti tadi kita menuliskan atau menggambarnya dalam sebuah buku gambar, dengan demikian kita akan terpacu bahwa ada tujuan yang harus diraih dalam hidup kita “Hampir 95% dari kita tidak pernah menuliskan tujuan dalam kehidupan. Tetapi dari 5% yang melakukannya, 95% mencapai tujuan mereka – John C Maxwell “


Setelah pembahasan satu dan dua kami diberi waktu untuk merenungkan semua sasaran yang telah kita buat tadi. Aku sempat bergumam “ dia sih enak ngomong doang, teori lebih mudah dibanding prakteknya, emang jalan hidup lempeng-lempeng aja gak pake macet? “ hal senada sempat juga di cetuskan oleh teman sebelahku.

Kami diberi waktu 10 menit untuk break dan setelah itu si trainer kembali beraksi.


Kali ini dia mempertunjukan permainan sulap menggunakan kartu. Ya permainan kartu yang sudah sering kita lihat dalam beberapa pertunjukan sulap.

“ saya akan mengambil 21 buah kartu kemudian akan saya kocok…tolong ambil satu kartu dan perlihatkan kepada teman-teman dibelakang sana “ satu orang peserta training yang duduk di barisan depan diminta untuk mengambil satu kartu dan memperlihatkan kepada peserta yang lain tanpa si trainer mengetahui gambar dan angka kartu tersebut lalu kartu kembali di berikan pada si trainer. “ baik saya akan mencari kartu yang tadi diambil dan telah dipertunjukan kepada kalian” kembali si trainer bersuara.

Dia melakukan beberapa langkah sambil terus menginformasikan langkah per langkah yang dia lakukan sampai akhirnya dia bisa menemukan kartu itu dengan tepat..... “ Tujuh Keriting itu kan yang kalian ambil?” huaaaaaa kok bisa sih…..

Setelah itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian menginstruksi kan kepada kami agar mencoba bermain sulap kartu seperti yang telah dia peragakan tadi, rumus cara bermain pun dia berikan. Dan yang terjadi adalah…semua peserta bisa, seluruh peserta berhasil melakukannya dengan sempurna.


“Apa makna yang bisa kalian ambil dari permainan kartu tadi?” Suara si trainer memecahkan kehirukpikukan peserta yang masih kasak kusuk menghitung rumus permainan kartu tersebut. “kalian berhasil menemukan kartu yang dicari karena kalian disiplin dengan langkah-langkah yang saya berikan, kalian komit dan teratur dalam melakukan permainan tadi kalian berhasil mencapai tujuan dalam mencari kartu yang diinginkan”

Tujuan bisa kita raih dengan tepat ketika kita memiliki sikap yang baik. Ternyata permainan kartu tadi membawa kami kepada pembahasan ketiga yaitu mengenai attitude.


“Your Attitude! Sikap bukan segalanya, tetapi itu satu hal yang dapat membuat perbedaan dalam hidup anda. Tahukah kalian bahwa attitude merupakan hal terbesar yang harus kalian benahi dalam hidup kalian? Attitude atau sikap dianggap lebih penting jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan, kerja keras dan Skill. Sikap adalah dasar dalam suatu kehidupan.


Apa yang membuat sasaran kita ini melenceng jauh dari harapan? Apa yang membuat tujuan kita tidak tercapai? Sebagian besar kegagalan itu berasal dari diri kita sendiri! Coba bagaimana sikap kita dalam meraih tujuan tersebut? apakah sudah maksimal?

Kebanyakan dari kita kurang disiplin dalam menjalankan tujuan tersebut, ditengah jalan kita malas lalu menyimpangkan arah, kita menunda, tidak konsisten atau bahkan berhenti/putus asa dalam mengejar tujuan tersebut. Coba saya akan berikan beberapa contoh yang biasa terjadi.


Jika tujuan kalian adalah menabung, maka lakukan itu secara rutin dan disiplin, lakukan itu tanpa penundaan. Terkadang sering terdengar aaah sudahlah nabungnya bulan depan aja sekarang uangnya aku pakai dulu untuk beli baju baru, toh bulan depan akan gajian lagi.

Lalu apa kejadiannya setelah bulan depan? Yaaaaa biasanya hal itu terulang lagi, sudahlah bulan depan lagi saja nabungnya….bagaimana bisa terkumpul uang jika kita terus menerus melakukan penundaan dan tidak disiplin pada diri sendiri.


Kalian sudah tau report itu harus dikumpulkan pada tanggal 5 dalam setiap bulannya, tapi kalian tidak mengerjakan dengan cara menyicil per minggu atau per hari, kalian bilang sibuk banyak kerjaan yang menyita waktu sehingga tidak terkejar menyicil pembuatan report, lalu kok ya bisa-bisanya kalian up date status setiap 5 menit di Facebook dan Twitter? Kok bisa-bisanya tahu di Jobs db, karier.com atau Jobstreet ada lowongan A B C bahkan D?

Kalian kelabakan dan harus lembur ketika tanggal 5 sudah didepan mata, akhirnya pekerjaan itu menjadi urgent, mendesak dan penting padahal kalian yang tidak bisa mengatur waktu. Kalian akan menjadi stress panic keringetan ketika pada tanggal jatuh tempo ada pekerjaan yang benar-benar harus didahulukan dari pada report, pembuatan report pun ngasal tidak maksimal dan dimarahi oleh atasan. Kalau sudah begitu siapa yang salah?


Contoh berikutnya, ada yang dari department payroll diruangan ini? Nah ada tiga orang disana…apa yang terjadi ketika kalian telat memberikan report kepada owner untuk menandatangani pengeluaran gaji karyawan? Ya gaji dari beratus ratus atau bahkan beribu ribu karyawan bisa telat ditransfer dan apa yang terjadi jika karyawan telat mendapatkan gaji? karyawan tidak nafsu bekerja, malas-malasan menuntaskan permasalahan kerja…bagaimana lanjutannya? Coba kalian pikir sendiri….


Hahaha….hampir seluruh peserta cekikikan ketika beberapa contoh dilontarkan oleh si trainer, beberapa peserta training jumpalitan kena smash sang trainer.

Sama seperti mereka aku pun merasa tertampar bolak balik dengan ulasan terakhir tersebut. Jika diingat-ingat kebelakang aku sering sekali melakukan penundaan, tidak komit dengan tujuan semula sehingga ketika waktu berjalan dan umur bertambah aku baru sadar..."loh kok gak dari tahun kemarin aja ya aku ambil plan itu"...ketika waktu jatuh tempo tiba aku kelabakan semua nya jadi penting dan urgent padahal kalau aku bisa disiplin pasti tidak akan seperti itu.


Kebiasaan malas, tidak disiplin dan menunda ternyata memang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan.

Kembali lagi bahwa diri kitalah yang menentukan keberhasilan kita. Kita yang harus menjadi polisi bagi diri kita sendiri. Kita yang harus disiplin dalam mengatur waktu ketika menjalankan suatu tujuan.


Nah setelah training hari itu selesai, aku bergegas mengambil agenda dan spidol disitu aku tuliskan beberapa tujuan yang ingin ku capai kali ini bukan asal menulis seperti yang kutulis di buku gambar tadi, aku menulis beberapa tujuan yang selalu aku tunda dengan alasan ini dan itu, aku sudah tuliskan sasaran hidupku untuk satu tahun kedepan dalam agendaku…aku tidak ingin muluk-muluk menuliskan sasaran untuk dua atau tiga tahun mendatang, cukup satu tahun kedepan dan aku berharap bisa berhasil menggapainya.


Bagaimana dengan sahabat-sahabat disana? Apakah kalian ingin juga menuliskan sasaran hidup kalian dan berusaha mewujudkannya? Mari saling menggengam tangan satu dengan yang lain, mari kita wujudkan bersama, mari bung rebut kembali….MERDEKA!!! tanah air sudah kita rebut sodara-sodara…. hehehehehe……

Saturday, July 3, 2010

Oei dan patah hati

Patah hati. Siapa seeh yang tidak pernah mengalami sakitnya?? Hari - hari bahagia kita bersama kekasih tiba - tiba saja berganti menjadi hari yang suram. Penuh air mata dan duka lara. Apalagi di awal - awal. Beuh...sakitnya gak ketulungan. Dan meskipun kita berharap kalau ini hanya mimpi, tapi nyatanya kisah cinta itu sudah berakhir. Rasanya tubuh mendadak lemas, tak punya daya. Malas makan, susah tidur dan sulit berkonsentrasi pada pekerjaan. HEY, jangan hanyut dalam duka! Bangkit dan katakan, "I WILL SURVIVE" . Asal tahu saja, Kita tidak sendirian di dunia ini. By the way, Oei punya beberapa tips untuk meredakan memar gara - gara patah hati.

Check it out yah...


1. Merasa yakin kalau mantan bukan satu-satunya orang yang bisa membahagiakan kita. Mnurut psikolog Aleta Korman, jangan terlalu banyak bermimpi punya kisah cinta yang heppy ending. Jangan takut, masih ada orang lain yg mungkin lebih cocok untuk kita!

2. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Tak usah peduli dengan penampilan hari ini. Mengunci diri di kamar, tak menyisir rambut, menangislah jika ingin menangis. Tapi batasi 24 jam saja.

3. Pukul dan tendang yang keras! Ini di lakukan aktris Patsy Kensit saat putus cinta dengan kekasihnya. "Waktu saya lihat kekasihku sedang jalan dengan pacar terbarunya, saya langsung tendang mobilnya keras-keras." kata Patsy.

4. Dandan yang spesial, pakai baju yang paling OK, lalu ke kafe atau tempat dansa yang menarik. Musik dengan kecepatan 42 beat permenit terbukti dapat merangsang produksi endorfin dalam tubuh. Badanpun terasa lebih nyaman.

5. Patah hati? "Tak apa-apa. Semakin sakit perasaan kita saat putus cinta, akan makin kuat cinta kita pada pacar berikutnya.

6. Ambil kursus bela diri, seperti karate atau yudo. Sangat cocok membebaskan kita dari rasa marah. Jika kita butuh pelampiasan, tinggal tinju saja itu bantal dan guling.

7. Ubah pemanpilan diri. Pergi ke salon, ganti potongan rambut baru yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Mengganti penampilan akan menimbulkan citra baru padadiri kita. Orang di sekitarpun tak akan memperlakukan kita sebagai si malang yang patah hati. Keadaan ini akan membantu kita melupakan mantan pacar dengan cepat.

8. Lupakan diet. Beli sekotak cokelat, makan sepuasnya. Tak setiap saat kita punya kesempatan memuaskan makan coklat seperti ini. Perlu di ketahui, setiap potongan cokelat yang kita gigit akan memberikan PHENYLETHYLAMINE, semacam zat kimia yang keluar saat kita jatuh cinta.

9. "Stone quartz adalah batu yang melambangkan rasa percaya diri dan self respect."Setiap kali kita memikirkan si dia, rabalah batu ini. Rasakan sakit di hati anda. Setelah itu, kuburkan rasa sakit dalam - dalam.

10. Makan spagheeti. Pasta mengandung karbohidrat yang akan meningkatkan perasaan bahagia.

11. Setiap pagi setelah bangun tidur, katakan pada diri sendiri:'saya tak patah hati. Atau kalimat lain,"saya cantik jika tersenyum."

12. Bermain musik. Ini adalah salah satu cara paling tepat untuk mengatasi kesedihan. Bukan minuman keras dan mabuk-mabukkan. Musik memberikan kita inspirasi untuk mengatasi masalah.

13. Meski cinta kandas, kita mungkin masih selalu mengira kalau mantan pacar sangat sempurna. Padahal, nobody's perfect. Jadi pikirkan lagi mengapa kita selalu berpikir dia sangat hebat. Cari alasan dia tak sesempurna yang ada dalam bayangan kita.

14. Untuk menghalau kesedihan, baca kembali artikel-artikel tentang si dia, salah satunya artikel tentang kesetiaan menurut bintangnya. Mungkin betul, si dia bukan tipe
orang yang setia seperti yang kita idamkan.

15. Sibukkanlah diri dengan hal-hal yang kita senangi, seperti: liburan bersama teman-teman, belanja ke mall, ikut aerobik atau kursus bahasa asing.

16. Saat patah hati, peliharalah binatang piaraan kesayangan.

17. Kenakan baju berwarna hijau atau segala sesuatu yang berwarna hijau."Menurut teoriterapi warna, hijau selalu diasosiasikan dengan hati." Memakai pakaian warna hijauniscaya perasaan kita akan mendapat energi yang di perlukan.

18. Periksa pojok Barat-Daya rumah. "Ini adalah daerah yang berkaitan dengan hubungan percintaan," kata Mery Lambert. Jika ternyata kita masih menemukan barang-barang miliknya atau fotonya tergantung di sini, segera pindahkan.

19. Meski kekasih sudah pergi, Kita tak di larang untuk berfantasi. Tapi, takar lagi porsinya agar tak membuat tambah sedih.

20. Kenapa tak mencoba mandi special sekali - kali? Mandi dengan produk yang mengandung aromatik laut akan membangkitkan kadar endorfin dalam tubuh. Perlu diketahui, aromatik laut ini akan meningkatkan produksi B-endorphine,alias hormon 'bahagia'. Jadi meski pacar sudah tak ada di samping, tak ada alasan untuk terus bersedih.

21. Lebih baik punya cinta yang kandas daripada tak punya cinta sama sekali."Patah hati pembelajaran suatu hubungan, kita tidak akan tahu arti suatu hubungan kalau belum pernah mengalami sakitnya patah hati", Kata Tracy Shaw.

22. Lupakan kesedihan dengan olahraga. Salah satunya, coba lakukan gerakan senam untukmengatasi trauma. Menurut physical trainer Amerika, "Gerakan ini akan merangsang hormon yang bisa membuat kita merasa lebih nyaman.

23. Pacar yang pergi meningalkkan kita memang menyedihkan. Menangis dan meluapkan perasaan bisa membebaskan kita dari belenggu yang menyiksa. Jika kita ingin menangis, tengadahkan wajah tinggi-tinggi. Sikap ini akan membantu kita meningkatkan gairah hidup. Selain itu, juga cukup untuk menghentikan air mata yang sudah muncul dansiap mengalir.

24. Buat profil pacar baru idaman. Pengalaman berpacaran dengan mantan akan memberi pandangan lain terhadap calon pacar. Gunakan pengalaman pribadi ini sebagai petunjuk membuat profil hubungan yang idel. Gambarkan seluruh ciri fisik,emosi,spiritual dan kemampuan profesional pasangan yang kita inginkan. Setelah selesai kaji ulang daftar tadi. tentukan langkah yang harus diambil agar kita bisa belajar menyesuaikan dngan ciripasangan idaman.

25. Percayalah pada takdir. Jika saat berpisah rasanya sakit, semuanya sudah tertulis. Sama halnya dengan masa-masa bahagia, semuanya sudah di gariskan. Jadi, tak perlu terlalu sedih. Hadapi semua kenyataan dengan lapang dada.


Demikianlah beberapa tips dari Oei. Semoga dapat menyembuhkan memar - memar di hati.




Sumber: COSMOPOLITAN, edisi Januari 2002.

Friday, July 2, 2010

Pilihan

*lirik kanan* *lirik kiri*

Sebaiknya gwe menuliskan ini dengan cepat sebelum gwe dihakimi massa. Alasan pertama gwe menulis ini adalah, hm... karena adanya entry blog menggelitik milik salah seorang teman (terus menggelitiknya pake sumpit yang ujungnya lancip gitu, jadi rasanya geli-geli sakit) yang membuat gwe wmerasa harus membuat entry respon (meskipun gwe ga terlalu yakin kalau ybs bakalan baca juga). Alasan kedua, nggak sepenting alasan pertama, tapi daripada keliatan banget kalo gwe pengen KEPO... *ehem*, karena yang lain udah posting banyak, dan gwe merasa gwe agak terkucil karena nama gwe di tag cloud jadi keliatan kecil... NGGAK SUKA.

Baiklah...

Satu hal yang sempat gwe amati dari pola hubungan homo ini adalah tingkat melodramatis yang tinggi. Benar sekali. Satu perempuan, drama. Dua perempuan, double drama. Belum termasuk kalau ada cerita perselingkuhan, triple drama. Dan, sejujurnya, meskipun sebenarnya kehidupan percintaan homo itu nggak drama-drama amat (hasil pengamatan terstruktur yang gwe lakukan terhadap beberapa pasangan homo, sebenernya), tapi banyak yang mendramatisir, dan memblow-up drama tersebut di media-media. Secara, sekarang gampang banget bikin blog gratisan, cerita-cerita drama nan sedih pun bermunculan di lesbian blog-lesbian blog di penjuru dunia.

Okay... kemana arah pembicaraan ini...?

Apakah gwe akan mencaci maki mereka yang mendramatisir keadaan, dan membuat seolah-olah kehidupan lesbian itu menderita banget? Nggak... ada orang lain yang lebih suka dengan judging-judging gitu, dan itu bukan gwe. Tapi kenyataan bahwa ada hal-hal ternyata "TIDAK SALAH" dari drama-drama itu.

Gwe mengkategorikan drama itu menjadi 3 jenis drama:
1. drama percintaan: biasanya terjadi pada homo yang sudah coming out, tapi pacarnya belom. Alhasil mereka menjalani percintaan yang penuh tantangan dan derai air mata. Entah nanti si homo ditinggal kawin, atau si homo diputusin tiba-tiba karena pacarnya pingin balik normal... Pokoknya masalahnya seputar itu...
2. drama keluarga: ada dua macem kalau yang ini... yang pertama si homo udah coming out sama keluarganya, lalu pihak keluarga menentang dengan berbagai cara (nyokap nangis-nangis, ngancem bunuh diri, diusir bokap, dilecehkan kakak, dijauhi adik... dikurung dirumah, kabur dari rumah, dan sebagai sebagainya). Atau, si homo nggak coming out ke keluarganya (sembunyiin dari ortunya, atau keluarga besarnya, atau malah sembunyi dari suami dan anak2nya?)
3. drama religi: semuanya baik-baik saja di luar, tapi si homo suka mellow sendiri, merasa dosa dan ingin bertobat, tapi nggak mampu karena sukanya sama sesama pere...

**Sudah gwe bilang, gwe harus menuliskan ini cepet-cepet sebelum gwe dihakimi massa... **

Lalu mengapa...? Why oh why, Kleine, kau membawa luka lama ini ke permukaan?

Nggak papa.. iseng aja. **narator: apakah Kleine akan dibunuh oleh para pembacanya?**

Kalau dalam skripsi, kesimpulan harus bisa menjawab pertanyaan penelitian yang ada di bab pertama, maka gwe pun kembalikan lagi ini ke paragraf pertama (atau kedua?). Ada hal yang menggelitik geli-geli sakit dari blog entry temen gwe itu. Gwe mengkategorikan blog entrynya itu dalam drama nomer satu. Drama nomer satu ini, menurut gwe lebih solvable daripada drama nomer 2 dan 3. Dan mengingatkan gwe pada sebuah pernyataan yang diungkapkan oleh seorang teman, "hubungan lesbian itu cuma sedikit yang bener2 equal"

Yang satu udah CO, yang satu belom. Yang satu masih berstatus istri orang, yang satu bebas merdeka. Yang satu backstreet, yang satu pengen CO nggak bisa karena menjaga 'keamanan' pasangannya. Yang satu pengen sayang-sayangan, yang satunya nggak berani karena takut kegap. Dan kalau mereka sedang berduka lara, lalu gwe tanya, "Kenapa nggak cari yang lain aja?", maka jawabannya adalah: "Karena gwe sayang sama yang ini..."

Gwe selalu sedih setiap kali ada lesbian yang berpikir bahwa tidak ada lagi pilihan di luar sana untuknya. Rela disakiti, yang penting jangan dijauhi. Rela diduain yang penting jangan ditinggalin. Rela dijadiin TTM, yang penting tetap mesra. Rela menyakiti diri sendiri... rela menunggu dalam waktu yang tidak jelas... Aargh...

Kenapa? Kenapa? Kenapa kalian? Tidak tahukah di luar sana PASTI ada orang yang bisa membalas perasaan kalian dengan equal. Bisa membahagiakan kalian seperti kalian berusaha membahagiakan dia. Hiks... gwe jadi emosi.

Baiklah... sebelum jatuh korban.

See ya

Thursday, July 1, 2010

Managing Your Time ( I )


Kemarin aku ditugaskan oleh atasanku untuk mengikuti training yang diadakan di kantor dengan topik Time Management. Sebenarnya aku agak malas mengikuti training-training umum yang akan menyita waktu seharian akibatnya pekerjaan jadi menumpuk setelah itu aku pun harus lembur untuk mengejar ketinggalan pekerjaanku tersebut.

Tapi aku harus berfikir positif, jarang ada atasan seperti managerku yang memberikan waktu luang pada anak buahnya untuk mengembangkan diri dan menambah ilmu. Harusnya aku bersyukur memiliki atasan yang memberikan tugas seimbang antara hak dan kewajiban kepada bawahannya.


Jam 09.00 pagi aku sudah siap diruangan training bersama dengan hampir 30 orang peserta training lainnya. Training dibuka oleh trainer dengan menyampaikan beberapa tujuan diadakannya pelatihan tersebut diantaranya adalah harapan bahwa peserta dapat menyadari bahwa waktu adalah sumber daya yang sangat berharga dan membutuhkan pengelolaan yang baik dan benar.

Sesi pertama dimulai dengan pertanyaan dari si trainer “ apa sih yang sudah kalian kerjakan dan dapatkan selama kalian hidup? Apakah tujuan hidup kalian? Berapakah umur kalian saat ini? Berapa sisa waktu kalian saat ini jika dirata-rata umur hidup orang hanya mencapai 70 tahun? Are you spending them wisely?”


Jujur mendengar rentetan pertanyaan itu aku sempat menerawang jauh kebelakang, apa sih yang sudah aku kerjakan dan dapatkan selama ini? apakah aku selalu punya tujuan dalam hidup? Ya tentu saja aku punya tujuan dan cita-cita dalam hidup, tapi aku lebih mengandalkan bahasa “let it flow” jalanin aja lah, lebih mengandalkan kebiasaan dan keberuntungan.

Habis TK lalu SD terus SMP setelah itu SMA dilanjutkan dengan Kuliah kemudian bekerja….yaaa tepuk tangan aku berhasil melalui itu semua, perjalanan hidup yang mulus tapi semuanya itu aku andalkan dengan proses “Flowing” jarang menggunakan target kecuali pada waktu kuliah itupun ayahku yang menentukan targetnya mungkin kalau tidak ada target waktu dari ayah aku akan terlalu santai.

Sang Trainer berbicara lagi “ Ok knowing your self! Apa yang anda inginkan dalam hidup ini? coba kalian tuliskan dalam kertas, apa sih yang kalian inginkan dalam hidup ini? “

Hmmmmmmmmmm apa ya? untuk menjawab pertanyaan ini saja aku bingung….


Pembahasan kedua adalah mengenai “Plan Your Life “ dalam pembahasan ini diputarkan sebuah ilustrasi film yang mempertontonkan seorang ibu yang tengah melahirkan lalu anak itu lahir tapi terbang terus melesat sangat cepat diudara sampai tua kemudian berakhir mendarat di peti mati. Hidup cepat dan sangat singkat! Tiap peserta yang menontonnya pasti tertawa terbahak-bahak, lucu memang tapi maknanya sangat dalam.

Hidup memang sangat singkat, aku aja sering bilang ih ya ampun ga berasa ya umur udah makin tua aja perasaan baru kemarin deh aku dihukum ayah gara-gara nyeburin sepeda ke kolam ikan, atau ada yang pernah berkata ketika gagal dalam suatu langkah hidup “ andaikan waktu bisa diputar, aku tidak akan mengambil langkah itu “


“You Must Plan Your Life!” si trainer berkata setengah membentak tegas. Kembali dia mengulas “Tanpa suatu tujuan kehidupan bagaikan gerakan tanpa makna, kegiatan tanpa arah, peristiwa tanpa alasan, kehadiran tanpa arti “

“Mau kemana tujuan kita?.........haiyaaaaa mau kemana ya? yang terbersit di otakku saat itu adalah lagu “ mau dibawa kemana hubungan kita – Armada "


Bagaimanakah caranya menentukan tujuan? Apa saja kendala dalam mencapai tujuan? Dimana letak aku tertampar tampar oleh setiap ocehan si trainer? Akan aku bagikan di tulisan selanjutnya, dihari selanjutnya. So jangan lupa setiap hari buka A12T ya! hehehe….